Troso, MAMHTROSO.com – Pengurus Ranting NU Troso Selatan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, pagi ini (21/04/2013) menggelar acara Haul Massal. Acara ini digelar untuk menggalang dana pembangunan gedung serba guna Muslimat NU Troso Selatan yang baru.
Sebelumnya, gedung lama yang dimiliki oleh badan otonom NU itu dialihfungsikan menjadi ruang kelas tambahan bagi RA Matholi’ul Huda 01 Troso.
Penggalangan dana dilakukan dengan pembagian kartu haul massal kepada masyarakat desa Troso bagian selatan dan sekitarnya. Mereka dimintai donasi secara sukarela. Sebagai kompensasinya, mereka berhak menuliskan nama-nama anggota keluarganya yang telah meninggal dunia di selembar kertas yang telah mereka terima. Nama-nama itu selanjutnya akan disebut dalam doa bersama.
Bertempat di aula MTs/MAMH Troso, acara haul massal telah dimulai selepas subuh. sejumlah petugas membaca ribuan nama arwah yang tertulis di kartu haul. Hingga menjelang pukul 08.00 WIB, pembacaan nama arwah baru usai.
Setelah itu, giliran huffadz atau para penghafal al-Quran memulai khatmul quran bil ghaib. Sedikitnya sepuluh orang hafidz dan hafidzah turut menyukseskan acara ini.
Hingga acara haul massal berakhir, panitia berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 23 juta. Seluruh ‘harta umat’ itu rencananya akan segera digunakan untuk memulai pembangunan.
Dari amatan MAMHTROSO.com di lapangan, acara haul massal ini dikelompokkan menjadi beberapa tahapan. Tahap pertama, panitia haul massal merilis kartu haul massal yang didistribusikan ke sebanyak 16 rayon. Pada tahap berikutnya, setiap koordinator rayon mendistribusikan kartu haul kepada sejumlah koordinator subrayon yang dibawahinya. Setelah itu, koordinator subrayon membagikan kartu kepada masyarakat yang berminat.
Setelah itu, setiap koordinator subrayon menarik kartu dari warga untuk selanjutnya dikumpulkan koordiator rayon, lalu ke sekretariat yang bermarkas di kampus MTs/MA Matholi’ul Huda Troso.
Menurut Kepala MAMH Troso yang juga merangkap menjadi panitia pembangunan gedung Muslimat itu mengungkapkan, hasil dari penggalangan dana haul massal sedikit melebihi target yang diperkirakan sebelumnya. Awalnya, panitia hanya mematok pada angka Rp 20 juta.
Lebih lanjut Kamad menjelaskan, dana hasil haul massal digunakan sebagai modal awal pembangunan. Setelah itu, kata Kamad, pendanaan akan diupayakan oleh pengurus NU Troso Selatan.
Kendati demikian, YPI Matholi’ul Huda yang notabene adalah pengguna gedung lama tidak akan lepas tangan. Yayasan ini akan terus memantau proses pembangunan, hingga bantuan pendanaan.
Rencananya, gedung baru Muslimat NU akan dibangun dua lantai dan menempati areal parkir kendaraan siswa yang terletak sekitar 10 meter ke barat dari lokasi kampus MTs/MAMH Troso.
Jadi Tradisi di Kalangan Warga NU
Sekedar catatan, haul massal merupakan acara yang sudah mengakar di kalangan warga nahdliyin, berupa peringatan tahunan atas meninggalnya seseorang. Biasanya, sejumlah orang dikumpulkan untuk memanjatkan doa bersama, pembacaan kalimat tayyibah, ataupun pembacaan al-Quran yang pahalanya dikhususkan bagi orang yang sudah meninggal dunia.
Awalnya, haul hanya diselenggarakan secara perorangan. Namun seiring perubahan waktu, acara ini diadakan secara kolektif untuk penghematan biaya, sehingga sering disebut Haul Massal. (aaf)