Troso, MAMHTROSO.com – Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Jepara telah usai sejak Kamis lalu (18/04/2013). Biasanya, sejumlah lembaga sekolah menengah di wilayah ini memilih untuk meliburkan siswa kelas 12 agar bisa berleha-leha di rumah, setidaknya hingga menjelang pengumuman kelulusan tiba. Pasalnya, siswa tingkat akhir itu telah dianggap ‘purna tugas’ dalam belajar di sekolah.
Kendatipun demikian, hal itu nampaknya tidak berlaku bagi siswa tingkat akhir di MA Matholi’ul Huda Troso. Sebab, mereka masih memiliki seabrek kegiatan di madrasah pasca UN. Salah satu diantaranya adalah mengadakan acara inagurasi bertajuk Perpisahan dan Panggung Gembira.
Acara yang rencananya diisi dengan beragam atraksi pentas seni itu disebut-sebut bakal menjadi acara akbar terakhir yang diikuti siswa kelas 12, sebelum mereka meninggalkan almamaternya. Tidak heran bila mereka begitu antusias dalam menyukseskan acara tahunan ini.
Pagi tadi (20/042013), sejumlah siswa kelas 12 MAMH Troso mengikuti acara Nonton Bareng (nobar), sebagai persiapan awal menjelang perpisahan. Mereka menonton video pertunjukan pentas seni siswa tingkat akhir dari Kuliyatul Mualimin al-Islamiyah (KMI) Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
“Nanti akan diputar video pentas seni yang mungkin bisa ditiru, atau dikembangkan,” kata Waka Kesiswaan Noor Ubaidillah sebelum nobar berlangsung. Ubaid menuturkan, nobar digelar untuk menstimulasi siswa kelas 12 dalam menggagas konsep dan ide acara perpisahan, yang rencananya akan digelar pada Juni mendatang. Menurut Ubaid, susunan kepanitian dan seluruh pelaku pentas sepenuhnya akan melibatkan siswa.
Ubaid mengharapkan agar siswa dapat menyuguhkan penampilan yang tidak asal-asalan dan tentunya mampu membuat penonton berdecak kagum. “Kalian harus menampilkan yang terbaik dari yang sudah-sudah. Jangan sampai kalian mendapatkan cap sebagai generasi dengan penampilan pentas seni paling jelek (dari sebelumnya-red). Jangan sampai terjadi,” ujar Ubaid di depan para siswanya.
Ubaid mencontohkan dalam hal berkostum. “Kostum kalau bisa tidak hanya baju seragam saja. Tetapi dipersiapkan tersendiri meski tidak mewah-mewah,” kata Ubaid.
Senada dengan Ubaid, Kepala MAMH Troso juga menginginkan anak-anak didiknya mampu berkarya lebih baik dari generasi sebelumnya. Kamad bahkan sempat berkelakar ingin membuka acara perpisahan dengan cara yang berbeda dari biasanya. “Sudah tiga tahun ini saya membuka acara, naik panggung, dan menabuh bedug ‘dung dung dung’. Tahun ini saya tidak mau seperti itu. Saya inginkan tahun ini beda. Contoh grand opening di dalam video bisa dijadikan bahan,” ujar Kamad saat memberi penjelasan seremoni pembukaan Panggung Gembira yang tengah disimak oleh siswa melalui layar proyektor.
“Tahun ini kalau bisa penampilan juga lebih bervariasi. Soal durasi setiap penampilannya kita yang akan mengatur, yang penting kalian bisa konsep mata acara sebanyak mungkin, tentunya yang bermutu,” kata Kamad. “Tahun lalu ada dua jenis tarian daerah, tahun ini kalau bisa menampilkan lima jenis,” tambahnya.
Selain nobar, acara juga diisi dengan pembentukan kepanitiaan dan koordinator pentas. Setiap kelasnya dipilih sebanyak 10 siswa yang bertanggung jawab penuh untuk mengkoordinasi pementasan.
Nobar Terbukti Ampuh Menyuntik Ide
Sejak beberapa tahun terakhir ini, MAMH Troso selalu menggelar nobar setelah UN selesai digelar. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 12 yang bakal menggelar perpisahan. Biasanya, acara ini diisi dengan pemutaran video penampilan pentas seni siswa kelas 12 angkatan sebelumnya. Rekaman video siswa tingkat akhir dari luar madrasah ini juga kerap dijadikan rujukan, semisal penampilan siswa tingkat akhir Pondok Modern Darussalam Gontor.
Nyatanya, nobar semacam ini memang terbukti manjur memberi suntikan ide yang cukup brilian bagi para pengonsep acara perpisahan. Sebagai gambaran, acara perpisahan siswa kelas 12 yang digelar setahun silam, sukses merebut hati ribuan permisanya. Mereka mampu menampilkan belasan jenis atraksi seni, semisal tarian, seni peran, musik, bahkan bela diri. Kebanyakan konsep mata acara didapat seusai nobar. (aaf)