Troso, MAMHTROSO.com – Seluruh pendidik dan tenaga pendidik Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara berkunjung ke Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), Kamis (31/8/2023) kemarin. Kunjungan ini bermaksud untuk menjalin hubungan silaturahim dan juga ngangsu kaweruh dengan Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Lihat galeri kegiatannya – klik
Rombongan YPI Matholi’ul Huda Troso dipimpin oleh Drs. H. Nur Kholis Syam’un mewakili Ketua Yayasan H. Sunarto yang berhalangan ikut dalam perjalanan ini. Sebanyak 120 lebih pendidik, tenaga pendidik, dan pengurus yayasan ini yang terdiri dari beberapa unit mulai PAUD, MI, MTs., MA, Ponpes, dan Madin baik Awaliyah maupun Wustho. Rombongan melakukan perjalanan dari Jepara pada Kamis dini hari dan sampai di Kompleks Yayasan Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan kurang lebih pada pukul 09.00 WIB.
Ainur Rofiq, M.Pd.I. selaku Ketua Koordinator Bidang Pendidikan di Yayasan PPSD menyambut dengan hangat di ruangan besar tepat di lantai 2 rumah sang kyai Ketua Yayasan PPSD, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur. Serangkaian acara silaturahim ini dimulai dengan melihat video profil, pembacaan ayat suci Al Qur’an dan Maulid Al Barzanji, dilanjutkan dengan Sambutan-sambutan.
Drs. H. Nur Kholis Syam’un, sebagai ketua rombongan dari YPI Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara mengungkapkan bahwa sudah lama punya keinginan untuk berkunjung dan bersilaturahim ke Yayasan PPSD ini, bahkan sejak salah satu pengurus YPI Matholi’ul Huda Troso H. Abdul Handiq masih hidup. Akan tetapi baru terlaksana sekarang, karena melihat dinamika madrasah dan melihat waktu yang tepat. Kunjungan ini selain untuk bersilaturahim juga ingin kebleberan/mendapat keberkahan (kemajuan, kekayaan, ketaatan, tirakat perjuangan, pengorbanan, dll.) dari besarnya Pondok Pesantren Sunan Drajat terutama dari pimpinan pondok yaitu Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur.
Dalam sambutannya, Ainur Rofiq, M.Pd.I. telah menyampaikan sejarah singkat Yayasan PPSD dan juga memberikan gambaran bagaimana kebiasaan setiap harinya Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur mengelola pondok. Sejarah dari Yayasan PPSD sudah dimulai pada tahun 1440-an, ada seorang pelaut dari Banjar yang sudah memeluk agama Islam tengah melakukan pelayaran di laut Jawa, persis di utara desa Jelag. Kapal yang tengah berlayar itu tertimpa musibah, sehingga karam di lautan. Sedangkan Mbah Banjar terdampar di tepian pantai desa Banjaranyar yang pada waktu itu masih bernama kampung Jelag, mbah Banjar kemudian ditolong oleh mbah Mayang Madu, seorang penguasa di kampung Jelag yang berasal dari Solo dan merupakan penganut ajaran agama Hindu. Singkat cerita karena mbah Mayang Madu tertarik dengan kepribadian Mbah Banjar akhirnya Mbah Mayang Madu juga masuk islam dan bersama-sama mendakwahkan Islam di kampung tersebut. Beliau berdua berniat mendirikan pondokan sebagai pusat dakwahnya. Akan tetapi beliau berdua merasa membutuhkan tenaga yang lebih ahli mendakwahkan islam kemudian meminta Raden Qosim untuk datang ke Banjaranyar dari Ampel Surabaya. Akhirnya berkat bantuan Raden Qosim dan atas do’a restu Kanjeng Sunan Ampel, berdirilah Pondok Pesantren di Banjaranyar yang lokasinya persis di pondok putri. Disitulah Raden Qosim mulai merintis pondok tempat pendidikan Islam, sebagai bukti nyata adalah peninggalan beliau yang berupa sumur.
Dengan sejarah yang Panjang, Yayasan PPSD telah berkembang sangat besar, memiliki berbagai lembaga baik dalam bidang pendidikan maupun bisnis. Di bidang pendidikan Yayasan PPSD selain mengelolah pondok pesantren dengan 14 ribuan santri, dalam pendidikan formal juga terdapat Madrasah Tsanawiyah, Mualimin Mualimat, SMP N 2 Paciran, SMK, MA, dan Perguruan Tinggi. Dalam bidang perekonomian Yayasan PPSD telah mengelolah berbagai macam bisnis. Di Unit Industri terdapat PT SDL (pupuk), Air Minum CV Aidrat, Garam Samudra, Jus Mengkudu, Kemiri Sunan, Produksi Sandal, Pengolahan Ikan. Di Unit Retail terdapat Toserba, Toko Buku, Kantin/Food Court. Di Unit Jasa terdapat Usaha Percetakan, Foto Copy, Konveksi, Warnet, Laundry, Tour dan Travel, dan Barbershop.
Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, sebagai Ketua Yayasan PPSD menyampaikan bahwa pendidikan agama untuk anak itu wajib sebagai dasar aqidah. Maka berdirinya Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS) itu sebuah keharusan. Selain itu juga pergerakan ekonomi harus dikuasai, jangan mau dijajah oleh produk-produk asing. Mulai dari yang sederhana seperti air minum, makanan ringan, pakaian, dll.
Belaiu juga memberikan kiat-kiat untuk membesarkan madrasah syaratnya harus berjuang untuk agama Allah.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong, agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad : 7).
Usai acara silaturahim, rombongan YPI Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara diajak untuk melihat sumur asli peninggalan Sunan Drajat dan berziarah ke Makam Mbah Mayang Madu sesepuh wilayah Paciran. Kemudian dilanjutkan orientasi komplek pondok pesantren dan lembaga-lembaga yang ada di Yayasan PPSD.
Pada saat perjalanan pulang, rombongan YPI Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara menyempatkan untuk berziarah ke makam Raden Qosim Sunan Drajat dan Makam Syeh Maula Ibrahim Asmoro Qondi Tuban. (Syah)