Troso, MAMHTROSO.com – Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara mengadakan kunjungan ke Yayasan Ali Maksum Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, Ahad kemarin (10/12/2017).
Geleri kegiatannya – klik disini
Rombongan sebanyak 120-an orang dari seluruh karyawan dan guru ini langsung dipimpin oleh H. Sunarto, Ketua YPI Matholi’ul Huda Troso. Beliau membawa rombongan dari semua lembaga yang dikelolanya. Mulai KB, RA, Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah Awaliyah, dan Madrasah Diniyah Wustho.
Kunjungan studi banding ke Yayasan Ali Maksum ini tujuannya adalah ingin mengetahui pengelolaan yayasan mulai dari sejarah, kurikulum, tata tertib, dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan. “Kami ke sini untuk bersilaturrahmi dan menimba ilmu tentang pengelolaan dan managemen pendidikan islam, sehingga kami ingin menerapkan di yayasan kami”, ungkap H. Sunarto pada sesi pidato sambutan.
Rombongan sampai di Krapyak Yogyakarta pada pukul 11.45 WIB disambut oleh Dr. H. Hilmy Muhammad, MA. Kepala Madrasah Aliyah Ali Maksum. Kemudian acara dibuka oleh pembawa acara dengan bacaan ummul kitab, dilanjutkan dengan sambutan dari YPI Matholi’ul Huda Troso oleh H. Sunarto. Dan Selayang pandang dari Kepala Madrasah Ali Maksum. Beliau Dr. Hilmy Muhammad, MA menyampaikan dengan lengkap mulai dari sejarah berdirinya Yayasan. Sebelum menjadi Yayasan Ali Maksum pada tahun 1911 M ternyata sudah didirikannya Pondok Pesantren yang berorientasi pada pengajian dan pengajaran Al Qur’an oleh al-marhum al mahgfirulah KH. Muhammad Moenawwir bin KH. Abdulloh Rosyad. Kemudian dari dasar itu pada tahun 1990 M sepeninggalan KH. Ali Maksum para penerus pondok pesantren mendirikan yayasan resmi yang bernama Yayasan Ali Maksum.
Ada beberapa Lembaga yang dikelola oleh Yayasan Ali Maksum diantaranya adalah Madrasah Diniyah dan TPQ untuk masyarakat sekitar bukan santri, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang siswanya harus santri. Lembaga Kajian Islam Mahasiswa, Tahfid Al Qur’an, Balai Kesehatan Masyarakat, Majlis Taklim, Lembaga penyantun fakir miskin dan Ma’had Ali yang termasuk lembaga baru yang orientasinya ushul fiqh mencetak para kyai.
Yayasan Ali Maksum ini menurut Dr. H. Hilmy Muhammad, MA. sudah berhasil menghilangkan dikotomi pelajaran umum dan pelajaran agama. Karena keduanya diintegrasikan menjadi satu kurikulum madrasah yang total setiap minggu ada 60 jam tatap muka. Selain pelajaran umum, pelajaran agama seperti ulumul qur’an wal hadits, ushul fiqh, nahwu, Sharaf, dan ektrakurikuler semuanya dimasukkan dalam struktur kurikulum. Sehingga untuk Kelas VII, VIII MTs. dan Kelas X, XI MA setiap ulangan akhir semester mereka tidak pernah membeli soal dari KKMA atau KKMTs.. Mereka membeli soal ulangan semester hanya untuk kelas IX dan XII persiapan Ujian Nasional. Ada 2 target yang dibebankan oleh Yayasan kepada para santri, yaitu jika di pondok santri harus bisa ngaji dan di madrasah santri harus bisa baca kitab. Dengan ketentuan nilai dari pelajaran nahwu, Sharaf, dan Bahasa Arab minimal 6.
Madrasah yang menjadi langganan Juara Umum Aksioma se-DIY ini memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan setiap hari pada pukul 15.45 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Dengan ketentuan dibagi menjadi 3 kategori yaitu 2 hari untuk Bahasa atau conversation, 2 hari untuk keterampilan, 2 hari untuk olah raga. Praktis kegiatan dipondok hanya digunakan fokus untuk pengajian Al Qur’an/bandongan/sorogan yang dilaksanakan usai sholat subuh, magrib, dan isyak ditambah dengan kegiatan bimbingan belajar atau kegiatan asrama yang lainnya.
Sesi selayang pandang ini selesai pada pukul 14.30 WIB dan diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh H. Musthofa Kamal. Dilanjutkan dengan pemberian kenang-kenangan dan makan siang bersama. (Syah)