Troso, MAMHTROSO.com – Lomba dekorasi kelas di MA Matholi’ul Huda Troso sebentar lagi memasuki tahap penilaian. Setiap ruang kelas telah dipermak sedemikian rupa untuk menyambut perhelatan tahunan itu. Didasari asa menjadi jawara, para perancang semakin berani menuangkan idenya. Kesan yang ada, kian ekstrem saja!
Keberanian mereka berkreasi di luar pakem biasanya alias ‘out of the box’ sudah mulai terlihat sejak awal tahun pelajaran baru. Beberapa liter cat tembok telah dihabiskan untuk mengganti warna kelas sesuai dengan keinginan mereka. Padahal sebelumnya, jarang sekali ada kelas yang dicat dengan warna selain krem yang sering digunakan madrasah itu.
“Kalau di kelas kita, pakai warna hijau muda. Sesuai dengan tema yang kita angkat, yaitu Angry Bird yang memang banyak unsur hijaunya,” Kata wali kelas XD, Mahaj Khoirunnas. Pengecatan tersebut dimaksudkan agar eksplorasi tema lebih mendalam. “Kalau masih tetap seperti yang dulu (warna krem-red), rasanya kurang pas dengan tema yang kita bikin,” tutur Mahaj. Maklum saja, karakter game yang sedang naik daun tersebut memang identik dengan warna hijau sebagai latarnya.
Tidak hanya di kelas binaan Mahaj saja yang berkreasi demikian. Banyak kelas juga mengganti warna temboknya sesuai dengan tema masing-masing. Sebut saja kelas XII IPS-1 yang menggunakan cat abu-abu, kelas XE dengan birunya, hingga yang paling ekstrem, kelas XI IPS-2 dengan warna merah.
Berbagai tema segar juga bermunculan. Mulai dari ranah teknologi, sejarah, hingga ranah sosial. Seperti yang diangkat kelas XC. Para kreator kelas tersebut membuat sebuah logo raksasa mesin pencari Google di tembok belakang kelasnya. Saat ditanya MAMHTROSO.com apa maksudnya, mereka menjawab, “Ini salah satu simbol teknologi modern, biar kelas kita gak ketinggalan jaman”. Nampaknya, tema teknologi benar-benar mereka hayati. Tidak hanya Google, berbagai ikon dari layanan di dunia maya juga tak luput dari perhatian mereka, semisal Yahoo Messenger, Twitter, Facebook, dan ikon-ikon lainnya.
Beda lagi dengan kelas XI IPA-1. Mereka justru mencoba membawa siapa saja yang memasuki ruang kelasnya untuk menyaksikan suasana di Mesir Kuno ribuan tahun lalu.
Muhammad Rofiq, si panggagas tema di kelas ini mengungkapkan, belum banyak kelas yang mengangkat tema seputar sejarah. “Kebanyakan tema yang sering diangkat teman-teman ya niru dari tema-tema terdahulu seperti Go Green. Padahal, masih banyak tema yang menarik untuk angkat, mungkin kayak kelas kami ini,” kata Rofiq. Itu sebabnya, dirinya bersama sejumlah teman sekelasnya mencoba membuat berbagai tiruan artefak khas negeri firaun tersebut. Ada piramida, patung singa berkepala manusia alias sphinx, hingga karakter firaun kembar yang saling berhadapan. Suasana epik semakin terasa dengan perpaduan warna cokelat dan jingga.
Puas memanjakan mata di kelas “Mesir Kuno”, tidak ada salahnya mengunjungi kelas XI IPS-3. Tema yang diangkat cukup garang, yakni gerakan pemberantasan korupsi. Ya, Sesuai dengan temanya, kelas ini banyak ‘menyindir’ para elit politik dengan gambar dan ungkapan-ungkapan ‘pedas’. “Ini wujud kepedulian kelas kita pada gerakan memberantas para koruptor di negeri ini,” kata Muhammad As’ad, kretor asal kelas tersebut.
Jelang penilaian lomba dekorasi kelas, para siswa sudah mulai mengebut pembuatan hiasan kelas. Tidak cukup di siang hari seusai kegiatan PBM, kerja kreatif dilanjutkan di malam harinya. (aaf)