MAMHTROSO.COM – Upacara pengibaran bendera merah putih di MA – MTs. Matholi’ul Huda Troso hari ini dibarengi dengan peringatan Hari Santri Nasional, Sabtu (22/10/2016). Meskipun cuaca mendung disertai rintik-rintik gerimis, akan tetapi upacara pengibaran bendera dan peringatan hari santri nasional di MA – MTs. Matholi’ul Huda Troso dapat berjalan dengan lancar.
Berbeda dengan upacara pada hari biasa, pasalnya pada upacara kali ini juga digunakan untuk mengikrarkan janji santri oleh 1300-an siswa MA dan MTs. Matholi’ul Huda Troso yang dipimpin oleh H. Ahmad Harisul Haq, Lc. Selain itu juga seluruh siswa pada hari ini mengenakan sarung. Tanpa terkecuali dengan para petugas upacara pengibaran bendera yang dilakoni oleh siswa kelas IX MTs. Matholi’ul Huda Troso yang semuanya mengenakan sarung.
“Diperingatinya Hari Santri Nasional ini adalah untuk mengingat pergerakan para santri yang dikomandoi oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk mempertahankan kemerdekaan pada masa perjuangan dahulu. Beliau mengeluarkan sebuah resolusi jihad untuk mengusir para penjajah belanda yang ingin menjajah kembali tanah air kita, begitu juga dengan pada masa pemberontakan 30S PKI para santri bergabung dengan TNI untuk membasmi para pemberontak komunis”, tangkas H. Ahmad Harisul Haq, Lc. pada amanat upacara pengibaran bendera merah putih sekaligus peringatan hari santri.
Beliau juga mengingatkan bahwa siswa yang belajar di madrasah juga bisa dikatakan santri karena sama-sama mempelajari ilmu agama.
“Kalian sebagai santri, siswa madrasah cukup 3 hal yang harus kalian laksanakan. Tentu itu adalah sudah disyariatkan oleh Allah SWT., pertama adalah sholat lima waktu, kedua berakhlak mulia, dan ketiga tholabul ilmi”, pungkasnya.
Setelah upacara selesai, 5 siswa kelas X menampilkan Guyonan Motivasi. Mereka adalah Tsalsa Dyna Shofwatin (X B), Astri Cahyaning Choirun Nisa (X C), Siti Muzaro’ah (X C), Safinatun Nikmah (X E), dan Nikmatul Jannah (X E). Dikemas dengan bahasa guyonan atau “jagongan” dengan sesama teman, mereka menyampaikan cerita-cerita lucu dari kehidupan para santri, dan juga mengkreasikan akronim kata “SANTRI” dengan 3 bahasa, bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
Lihat galeri kegiatannya – klik tautan berikut
“Kata SANTRI terdiri dari 6 huruf, S : Saya, A : Anak, N : Nusantara, T : Terus, R : Rayakan, I : Indahnya Indonesia. S : Susah Senang, A : Aku, N : Nan Selalu, T : Tabah, R : Ridha, I : Ikhlas”, Ucap Tsalsa Dina di awal penampilannya.
Kemudian Astri juga menyampaikan akronim dari kata santri huruf arab. “ سنتري berasal dari huruf س : سَاجِدٌ لِله artinya Selalu Bersujud Menyembah Allah , ن : ناس عن الحسنات الماضية artinya Selalu Melupakan Kebaikan-Kebaikan Masa Lalu Yang Pernah Dilakukan (ikhlas dan tidak pamrih), ت : تائب عن الذنوب artinya Selalu Bertaubat Atas Dosa-Dosa Yang Pernah Dilakukan, ر : رائع في الأعمال artinya Selalu Indah Menawan Dalam Setiap Langkah-Langkahnya ي : ينبوع الحسنات والخيرات artinya Selalu Menjadi Sumber Kebaikan Dan Kebajikan. Jadi Santri adalah Selalu Bersujud Menyembah Allah, Selalu Melupakan Kebaikan-Kebaikan Masa Lalu Yang Pernah Dilakukan, Selalu Bertaubat Atas Dosa-Dosa Yang Pernah Dilakukan, Selalu Indah Menawan Dalam Setiap Langkah-Langkahnya Dan Selalu Menjadi Sumber Kebaikan Dan Kebajikan.
Tsalsa Dina kemudian menyaut dengan akronim yang lain, “S : Susah Senang, A : Aku, N : Nan Selalu, T : Tabah, R : Ridha, dan I : Ikhlas, bearti Santri adalah Susah Senang Aku Nan Selalu Tabah Ridha Dan Ikhlas”.
Nikmatul Jannah menyampaikan akronim Santri dari Bahasa Inggris. “S : Seek (Carilah), A : An Agreement Of Allah (Ridha Allah), N : Not (Tidak), T : The Anger Of Him (Kemarahan Allah), R : Reaching (Pasti Meraih), I : Inner Peace And Calmness, (Kedamaian Dan Ketenangan). Jadi Santri adalah Seek An Agreement Of Allah Not The Anger Of Him Reaching Inner Peace And Calmness. Artinya Carilah Ridha Allah Tidak Kemarahan Allah Pasti Meraih Kedamaian Dan Ketenangan.
Kata سنتري berasal dari kata س : ساع إلى ذكرالله artinya selalu berusaha untuk mengingat Allah. ن : نادم عن غفلة الله artinya selalu menyesali setiap melupakan Allah. ت : تائب عن الذنوب الماضية artinya selalu bertaubat atas dosa-dosa yang lalu yang pernah dilakukan. ر : راج عن فضل الله ورضوانه artinya selalu berharap akan anugerah Allah dan ridha-nya. ي : يقين على دخول الجنة artinya selalu yakin akan masuk surga.
Santri : selalu berusaha untuk mengingat Allah selalu menyesali setiap melupakan Allah selalu bertaubat atas dosa-dosa yang lalu yang pernah dilakukan selalu berharap akan anugerah Allah dan ridha-nya selalu yakin akan masuk surga.
Safinatun Nikmah menyampaikan cerita lucu tentang santri yang berjudul Santri DPR dan Santri Dangdut. Kemudian Siti Muzaro’ah menutup tampilan mereka dengan cerita inspiratif.
“Ada seorang santri yang meminum air dalam gelas dengan diberikan sesendok gula, pasti rasanya manis. Kemudian santri tersebut meminum air dalam gelas yang diberikan sesendok garam, pasti rasanya asin dan tidak enak. Akan tetapi jika sesendok gula tersebut dituangkan ke dalam kolam air pondok yang jernih, maka air dalam kolam air pondok tersebut tetap segar tidak terasa manis, begitu juga jika sesendok garam tadi jika dituangkan ke dalam kolam air pondok, maka air tersebut akan tetap jernih segar tidak berasa asin. Kesimpulannya adalah kolam air pondok yang jernih dan segar adalah simbolisasi hati yang jernih. Dan hati yang jernih adalah hati yang penuh rasa syukur dan sabar. Dengan demikian, jika ada cobaan manis atau pahit sekalipun dalam kehidupan bagi seorang yang berhati jernih, maka cobaan tersebut tidak akan terasa berat, karena Allah akan memberikan jalan kemudahan bagi umatnya yang syukur dan sabar”.
Setelah penampilan mereka berlima selesai, para siswa langsung masuk ke kelas masing-masing untuk mengadakan tahlilan dan membaca sholawat nariyah bersama dipimpin H. Musthofa Kamal.
(Syah)