Troso, MAMHTROSO.COM – Mari kita bahagiakan orang tua kita, pesan tersebut disampaikan Kepala MA Matholi’ul Huda Troso pada acara Morning Briefing yang digelar di halaman madrasah, pagi ini (25/07/2012). Selain menjadi kegiatan pembuka sebelum proses belajar mengajar (PBM) perdana dimulai, acara yang diikuti oleh siswa MTs dan MA tersebut sekaligus menjadi lanjutan Masa Orientasi Siswa (MOS) bagi siswa baru.
Mengawali pembicaraannya, kamad mengimbau seluruh siswa untuk berusaha membahagiakan orang tua, baik adalah orang tua secara biologis, maupun kepada guru sebagai orang tua di madrasah.
Untuk dapat mewujudkan cita-cita tersebut, jelasnya, siswa perlu melakukan perubahan perilaku. “Dari yang awalnya kurang baik harus menjadi lebih baik,” ungkapnya. Karenanya, kamad sangat menyayangkan apabila siswa yang notabene sejak kecil telah mengenyam pendidikan agama belum bisa mengubah tingkah laku, baik di rumah maupun lingkungan madrasah. “kami segenap guru menginginkan ada perubahan mentalitas dari anak didik,” imbuhnya.
Perubahan baik sekecil apapun, lanjutnya, akan membuat bangga orang tua, sehingga mereka akan bertambah semangat membiayai putra-putrinya menuntut ilmu. Dan sebaliknya, orang tua akan semakin sakit hati apabila putra-putrinya tidak dapat berubah menuju ke arah yang lebih baik. “Tidak heran jika ada orang tua yang sampai menghardik anaknya gara-gara tidak mau menjadi anak yang baik,” ungkapnya memberi contoh.
Ada alasan mengapa tema semacam ini kerap diangkat kamad saat Morning Briefing digelar. Rupanya, kamad menginginkan siswa MTs dan MAMH Troso mempunyai ciri khas tidak dimiliki siswa dari lembaga pendidikan lain. “(MTs dan MA) Troso harus beda, beda dari segi mentalitasnya,” jelasnya. Meski upaya ‘pembenahan mental’ yang selalu digalakkan madrasah tersebut sudah terlihat hasilnya, namun pihaknya tetap terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan sikap siswa.
Menyinggung soal Gerakan Peduli Madrasah (GPM), kamad mengharapkan dukungan dan partisipasi penuh dari siswa. Gerakan amal yang pertama kali dicanangkan pada awal Ramadan tahun lalu tersebut akan kembali digelar selama bulan puasa ini. Dalam gerakan tersebut, siswa diharapkan memberikan sumbangan sukarela untuk membantu pembiayaan gedung baru yang hingga kini masih membutuhkan dana yang besar untuk merampungkan pembangunan.
Dijelaskannya, dana sumbangan yang berhasil dikumpulkan panitia pembangunan melalui GPM tahun lalu mencapai 20 juta rupiah. “kami harapkan tahun ini dapat terkumpul dana lebih besar dari tahun kemarin,” kata kamad.
Seusai Morning Briefing, kegiatan pembelajaran langsung tancap gas. Namun, jam khusus diberlakukan selama bulan Ramadan. Setiap jam tatap muka diberi durasi waktu selama 30 menit, sepuluh menit lebih cepat dari waktu normal. PBM berakhir pukul 11.30 WIB. (aaf)