Troso, MAMHTROSO.com – Upaya pembenahan kurikulum di MA Matholi’ul Huda Troso terus dilakukan. Pagi ini (05/02/2013), program evaluasi belajar bertajuk Pekan Ulangan Bersama (PUB) digelar secara serentak. Program itu merombak sistem ulangan harian konvensional yang sebelumnya diadakan.
Ulangan harian terkoordinasi itu diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI hingga Kamis (0/02/2013) mendatang. Materi yang diujikan berupa seluruh mapel non-mulok permulaan semester genap.
Berdasarkan jadwal, siswa rata-rata mengerjakan 5 mapel per harinya. Jumlah soal yang diujikan setiap mapel tidaklah sama. Untuk mapel non-eksak, siswa dibebani mengerjakan 10 soal. Khusus mapel eksak, soal yang wajib dikerjakan siswa lebih sedikit, yaitu hanya 5 soal saja. Materi yang diujikan berupa soal essay yang seluruhnya dibuat oleh guru mapel masing-masing.
Menurut Kepala MAMH Troso, program PUB kembali digalakkan untuk efektivitas evaluasi belajar. “PUB diadakan sebagai alternatif dari pelaksanaan ulangan harian biasa yang selama ini masih gelap dan terkesan semau gurunya sendiri,” ungkap Kamad.
Lebih lanjut Kamad menjelaskan, program ini direncanakan bakal rutin di gelar. “Mulai semester genap ini dan seterusnya, PUB akan diadakan minimal 4 kali dalam satu semester, atau 8 kali dalam satu tahun,” jelas Kamad. Selain mengganti sistem ulangan harian konvensional, PUB juga dimaksudkan sebagai sistem evaluasi baru pasca dihapusnya sistem Ulangan Tengah Semester, mulai semester genap ini.
Senada, Kepala Tata Usaha Mustain mengungkapkan, dijalankannya PUB sebagai ganti UTS merupakan program baru madrasah. “PUB pada dasarnya mirip dengan ulangan harian, namun bedanya, dilaksanakan secara serentak. Tujuannya agar evaluasi belajar setiap mapel lebih efektif, sebab soal dibuat oleh guru masing-masing sehingga guru dapat mengukur sejauh mana kemampuan siswa,” terang Mustain.
Mustain menerangkan, peniadaan UTS didasarkan pada beberapa pertimbangan. “Pertama, banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk menggelar UTS. Selain itu, kalau dipikir-pikir, UTS sama halnya dengan ulangan harian biasa. Yang membedakan UTS dilaksanakan secara serentak, sedangkan ulangan harian dilaksanakan secara mandiri oleh guru mapel masing-masing,” papar Mustain.
Lantaran dibuat oleh guru sendiri, tambah Mustain, siswa diharapkan lebih fokus saat belajar. Apalagi, beberapa hari sebelum PUB digelar, siswa telah diberi sejumlah bank soal untuk mempermudah pendalaman materi. “Biar gampang belajarnya, siswa diberi semacam bank soal untuk setiap mapel. Dan soal PUB diambilkan dari bank soal tersebut,” terangnya.
“Selain itu, dengan diadakannya PUB ini diharapkan dapat mendongkrak nilai ulangan harian siswa. Sebab nilai itu akan mempengaruhi nilai rapor, yang pada akhirnya juga akan berimbas pada nilai di SKHUN, dengan catatan penentuan kelulusan tahun ini sama dengan tahun kemarin,” tambahnya.
Ya, nilai hasil PUB berbobot sama dengan ulangan harian. Hasil itu berpengaruh signifikan dalam penentuan nilai rapor. Nilai rapor itu selanjutnya akan diformulasikan dengan nilai ujian nasional saat mereka sudah memasuki kelas XII. Hasil formulasi nilai rapor dan nilai ujian nasional akan menghasilkan nilai akhir yang menentukan lulus tidaknya seorang siswa.
Kendati program baru, sejatinya PUB sendiri bukan hal baru di MAMH Troso. Sebelumnya, program ini pernah digelar di madrasah ini. Terakhir, PUB digelar pada bulan Maret 2011 silam. Namun lantaran ada kendala teknis, pelaksanaan PUB sempat dinonaktifkan sementara. Baru pada medio tahun ajaran 2012/2013 ini, PUB kembali diadakan dengan format yang berbeda.
Dari pantauan MAMHTROSO.com, pelaksanaan PUB di hari pertama terbilang cukup kondusif. Hal itu setidaknya terlihat dari minimnya praktik pencontekan saat ujian berlangsung. Hal itu dibenarkan oleh Ismail, salah seorang guru yang juga menjadi pengawas PUB. Menurutnya, kondusifitas itu tercipta bisa jadi karena siswa telah mendapatkan bank soal, sehingga mereka sudah dapat memprediksikan soal yang bakal dikeluarkan. “Kalau menurut pengamatan saya selama di kelas, hampir sebagian besar tidak ada yang mencontek. Saat menerima soal, mereka langsung mengerjakannya tanpa harus tolah-toleh,” ujar Ismail.
Rupanya, pemberian bank soal memang sangat membantu siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi PUB. Sahal Fahmi, misalnya. Siswa kelas XI IPA-1 itu mengaku tidak menemukan kesulitan yang berarti saat menghadapi PUB di hari pertama. “4 dari 5 soal PUB menurut saya mudah, karena hampir semuanya sudah disampaikan oleh guru, dan juga ada di dalam bank soal,” tutur Sahal. Ia hanya mengalami kesulitan saat menghadapi ujian mapel PKn. “Kalau di PKn, rata-rata hapalan pengertian-pengertian. Jadi itu yang cukup menyulitkan bagi saya,” jelasnya.
Senada dengan Sahal, Eka Sulistiani juga mengaku sangat dipermudah dengan diberikannya bank soal. “Belajar jadi tidak membingungkan, saya cukup fokus pada materi bank soal,” ujar siswi kelas X A itu.
Tidak Ikut PUB, Siswa Kelas XII Konsentrasi di Mapel UN
Sementara itu, siswa kelas XII tidak diikutsertakan dalam program PUB. Mereka dikonsentrasikan pada pendalaman mapel yang diujinasionalkan. siswa tingkat akhir itu lebih banyak berlatih menyelesaikan soal-soal UN. Sesekali, mereka juga mendapatkan ice breaking dari guru untuk menghilangkan kejenuhan. (aaf)