Troso, MAMHTROSO.com – Tahun ajaran baru berarti saatnya bagi siswa MA Matholi’ul Huda Troso untuk merenovasi kelasnya. Berbagai hiasan yang melekat di ruangan yang ‘diwariskan’ oleh penghuni lama, satu per satu mereka tanggalkan dan diganti dengan riasan baru. Lalu, bagaimana kesibukan mereka?
Seusai Proses Belajar-Mengajar (PBM) pada Senin siang (03/09/2012), suasana di kampus MAMH Troso tampak lengang. Hanya beberapa siswa saja yang masih berlalu-lalang. Sekelompok siswa yang sudah berganti kaos oblong tersebut terlihat menenteng wadah berisi peralatan dan memasuki sebuah ruang kelas. Rupanya, mereka berencana merombak tampilan interior kelas dengan suasana baru. Mereka mengawalinya dengan membersihkan ruang kelasnya.
Di antara mereka, ada satu orang yang terlihat paling menonjol. Hampir setiap pekerjaan ia tangani dengan trengginas. Bahkan, ia seolah tidak mempedulikan tubuhnya menjadi belepotan lantaran terkena debu. Jika dirasa dirinya kewalahan, sesekali ia meminta bantuan temannya. Dialah Muhammad Syarifudin Munir, salah seorang siswa kelas XII IPS-2, yang menjadi ‘mandor’ pada acara bersih-bersih tersebut.
Dengan suara cukup lantang, ia memberi komando rekannya untuk membantunya membersihkan bekas lem yang telah mengering di dinding. Atas komando Munir pula, beberapa temannya yang baru datang langsung melakukan pengacian tembok menggunakan plamir.
Sudah beberapa hari belakangan ini Munir dkk rajin membersihkan ruang kelasnya sepulang sekolah. Tidak hanya kaum adam saja, sejumlah siswa golongan hawa dari kelas ini pun turut ambil bagian. Kaum hawa rata-rata membantu sebisanya, seperti menyapu lantai atau bahkan menyiapkan makanan kecil sebagai penyemangat.
Semangat gotong-royong yang ditunjukkan para remaja 17-an tahun tersebut patut diacungi jempol. Pasalnya, semenjak kepala MAMH Troso memberi instruksi kepada siswa dan wali kelas untuk mempersiapkan dekorasi kelas pada penghujung Juli lalu, baru mereka lah yang sudah terlihat berbenah menata ruangannya. Hebatnya, setiap kali ada acara bersih-bersih, hampir pasti dilakukan secara beramai-ramai. Apa pasalnya?
Syekh Muhammad, salah seorang yang didapuk menjadi ‘desainer’ tata letak ruang kelas ini menuturkan, butuh waktu yang cukup lama untuk menyulap ruangan kelas sesuai dengan selera mereka. “Kalau tidak dari sekarang, tidak bakalan selesai nanti pas penilaian. Soalnya ruangan ini dulunya penuh tembelan-tembelan kertas ‘peninggalan’ kelas XII IPA,” ungkapnya.
Ucapan remaja bertubuh jangkung itu benar adanya. Di ruang kelas yang ditempati sebanyak 40 siswa tersebut dulunya adalah ‘markas’ siswa kelas XII IPA. Kelas tersebut berhasil menjuarai lomba dekorasi kelas tahun lalu. Kelas ini menjadi favorit juara lantaran idenya lumayan nyentrik. Mereka menutupi setiap sisi tembok dengan tempelan kertas berwarna merah yang ditata menyerupai batu bata layaknya sebuah bangunan. “Kita harus melepas dan membersihkan ‘batu bata’ itu dulu. Makanya agak lama,” paparnya.
Lalu, bagaimana soal tema yang akan diusung untuk kelas ini? Dirinya mengaku belum punya konsep sama sekali. “Kalau teman yang lain mungkin sudah, tapi saya malah tidak tahu mau buat apa nanti,” jawabnya sambil terkekeh. “Kalau ada ide, saya diberitahu dong, Kak!” tambahnya sembari mengencangkan tertawanya.
Keaktifan kelas XII IPS-2 dalam mempersiapkan dekorasi kelas nampaknya akan segera diikuti jejaknya oleh kelas-kelas lain.
Rutin digelar
Lomba dekorasi kelas akan kembali digelar dalam waktu dekat. Kegiatan ini sudah rutin digelar di awal tahun pelajaran baru. Selain untuk memberi suasana baru selama PBM berlangsung, lomba ini juga bertujuan merangsang gereget siswa dalam berkreasi.
Tahun lalu, lomba dimenangkan oleh kelas XII IPA yang mengusung tema ‘Rumahku adalah Rumahku’. Pada peringkat kedua dimenangkan oleh kelas XI IPA-1 dengan tema ‘Kelas Kata-Kata’. Peringkat ketiga diraih oleh kelas XII IIPS-1 yang mengusung tema ‘The Beauty of Spring’ (aaf)