Jepara, MAMHTROSO.com – Prestasi membanggakan kembali diukir siswa MA Matholi’ul Huda Troso. Kali ini, datang dari lomba senam lalu lintas (lantas) yang digelar di Markas Polres Jepara, Rabu lalu (07/11/2012). Tim ini berhasil penuhi target juara pertama.
Kemenangan ini ibarat menjadi buah manis setelah sebelumnya mereka digembleng hampir 2 bulan lamanya untuk mempersiapkan lomba.
Selain dari cabang lomba senam, tim lomba cerdas cermat yang dikirimkan pada acara peringatan HUT Satlantas itu juga sukses meraih gelar juara kedua, mengungguli puluhan peserta lainnya dari seantero Kabupaten Jepara.
Pembina tim senam Muhammad Rosyadi mengungkapkan, dirinya merasa bangga menyaksikan aksi anak-anak binaanya di medan laga dengan penuh percaya diri. “Ya, kami bersyukur akhirnya perjuangan mereka tidak sia-sia. Mereka tampil maksimal dan cukup meyakinkan juri,” terangnya.
Rosyadi menambahkan, tim yang dibinanya bersama Muhtar Syaroni dan Danang Fardian itu sejatinya sudah mengalami keletihan. Pasalnya, hingga H-1 pelaksanaan lomba, Rosyadi dkk masih harus memberi porsi latihan lantaran tim itu belum menunjukkan performa terbaiknya. “Sebenarnya kami terpaksa mengadakan latihan tambahan di hari terakhir sebelum lomba berlangsung. Sebab saat gladi bersih, mereka masih terlihat kacau dan sangat tidak layak jika hal itu ditampilkan saat lomba,” ujarnya. “Dan sekali lagi, semangat juang mereka-lah yang menjadi kunci kemenangannya,” tambah Rosyadi.
Lebih lanjut Rosyadi menambahkan, lomba senam diikuti 9 dari 10 tim yang terdaftar panitia. “Untuk tim kita tampil pada urutan nomor ke-8. Namun pada saat lomba kita harus tampil 1 nomor lebih cepat sebab ada satu tim yang menunda penampilannya,” jelas Rosyadi. Setiap tim, tambahnya, diberi waktu sekitar 15 menit untuk menampilkan 12 gerakan inti berupa demonstrasi pengaturan lalu lintas yang disajikan dalam bentuk tarian. Selain gerakan inti, setiap tim diperbolehkan membuat variasi sendiri untuk menambah kesan elegan. “Kita juga diberi kebebasan mengaransemen musik pengiring,” tambahnya.
Lomba senam lantas digelar di halaman Polres Jepara dan dimulai sekitar pukul 2 siang. 3 anggota kepolisian ditugaskan menjadi juri lomba ini. “Kita tidak tahu pasti kriteria apa saja yang dinilai oleh dewan juri. Namun, kira-kira, ya kekompakan tim, kebenaran gerakan, dan kreasi,” tutur Rosyadi.
Lantaran mendapat peringkat teratas, tim ini berhak mendapatkan tiket melaju ke ajang lomba serupa di tingkat Karesidenan Pati. “Seperti pada surat edaran, setiap tim yang mendapatkan juara 1 berhak mewakili Jepara pada Lomba Senam Lantas di Pati. Namun untuk menatap kompetisi tersebut, Rosyadi dkk belum bisa memastikan keikutsertaan tim binaannya di level yang lebih tinggi. “Kami masih menunggu instruksi dari kepala madrasah,” terangnya. Meski begitu, timnya mengaku siap kembali terjun lapangan jika ada instruksi untuk ambil bagian dalam ajang tersebut.
Ditanya soal penampilan secara keseluruhan, Rosyadi berujar. “Saya rasa, mereka sudah menunjukkan performa yang luar biasa di lomba kali ini. Dan saya yakin, mereka masih mampu memperbaiki kemampuan senamnya, dan bisa lebih baik lagi.”
Perjuangan tim cerkas cukup dramatis
Sementara itu, perjuangan cukup dramatis dilakoni oleh tiga orang siswa yang mewakili lomba Cerdas Cermat. Tim ini awalnya harus puas di posisi ketiga saat babak penyisihan. Mereka hanya mendapatkan 675 poin, diikuti 725 pada posisi kedua, dan 1.100 poin pada urutan teratas.
Tim yang digawangi oleh Miftahul Umam, Nurun Nailis Sa’adah, dan Aliana Aisya itu harus berusaha keras mengejar ketertinggalan angka di babak kedua. Namun sayangnya, lawan yang dihadapi Umam dkk terbilang cukup tangguh di babak final tersebut. Hasilnya, mereka masih tertinggal di posisi ketiga dengan perolehan 775 poin, 50 poin lebih rendah dari saingan terdekatnya.
Namun, tekad untuk meraih target juara 1 layak diacungi jempol. Di babak soal rebutan, tim MAMH Troso mencoba bangkit mengejar keterpurukan angka. Mereka harus beradu cepat menjawab setiap soal yang dibacakan oleh beberapa juri yang juga berasal dari jajaran kepolisian tersebut. Dan nampaknya, perjuangan mereka tidak sia-sia. Umam dkk berhasil mencuri beberapa poin di babak terakhir tersebut dan mengantarkan timnya meraih peringkat kedua.
“Cukup menegangkan. Kami awalnya sempat ragu bisa meraih juara 2 atau juara 1, sebab saat penyisihan, tim kami hanya mampu menduduki peringkat ke-3 dengan rentang angka yang cukup banyak. Namun syukurlah, kami bisa meraih urutan kedua di akhir kompetisi ini,” terang Miftahul Umam seusai lomba.
Menurutnya, soal-soal yang diberikan terbilang cukup sulit. “Meski kebanyakan adalah soal kelalulintasan, namun ada beberapa soal yang belum sempat kami pelajari sebelumnya,” pungkasnya. (aaf)