Krasak, MAMHTROSO.com – Upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-67 tingkat kecamatan Pecangaan yang digelar pagi tadi (17/08/2012), berlangsung minim peserta. Maklum saja, selain bertepatan dengan momentum puasa Ramadan, cuaca pada saat pelaksanaan upacara terbilang cukup menyengat.
Berdasarkan pantauan MAMHTROSO.com di lapangan, upacara ‘hanya’ diikuti oleh 12 kompi pasukan perutusan dari berbagai lembaga. Jumlah tersebut menyusut dari perkiraan sebelumnya. “Dari SD yang hadir cuma dari satu sekolahan saja. Yang dari TK malah tidak ada sama sekali. Padahal pihak Kecamatan sudah ngirim surat delegasi ke banyak sekolah,” kata perwira upacara Abdul Basir saat ditemui MAMHTROSO.com seusai upacara pengibaran bendera. “Meski begitu,” tambahnya, “upacara sudah cukup khidmat.”
Ya, meski minim peserta, upacara tetap berlangsung khidmat. Acara yang juga dihadiri oleh sejumlah tamu undangan dari jajaran Muspika dan pejabat di Pecangaan tersebut dimulai menjelang peringatan detik-detik proklamasi. Sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah kendaraan bermotor yang ada di lokasi menyalakan sirine dan klakson selama semenit untuk menghormati prosesi detik-detik proklamasi. Upacara diinspekturi langsung oleh Camat Pecangaan Sutarto.
Dalam amanatnya, Bupati Jepara yang dibacakan oleh Camat Sutarto mengajak seluruh masyarakat Jepara untuk kembali merefleksikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan untuk dapat meraih kemerdekaan hingga sekarang ini.
Lebih lanjut, Bupati menuturkan, selama tiga tahun berturut-turut, Indonesia telah memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia dalam suasana Ramadan. “Selaras dengan suasana tersebut, beberapa acara memeriahkan kemerdekaan semakin berkurang, dan diganti dengan acara yang lebih religius,” tuturnya. Untuk itu, tambahnya, momentum tersebut dapat memberi makna yang lebih mendalam, tentang bagaimana mencintai bangsa.
Di penghujung amanatnya, Bupati membeberkan beberapa torehan prestasi Kabupaten Jepara di kancah nasional, semisal piala Adipura yang berhasil diraih delapan kali berturut-turut, juara 2 lomba Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT). “Selain itu, untuk kedua kalinya, kita mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha atau WTN karena keberhasilan kita menata transportasi publik,” ungkapnya.
Dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia yang digelar di tingkat kecamatan Pecangaan tahun ini, MA Matholi’ul Huda Troso kebagian tugas menjadi tim pengiring upacara. Korps Marching Band Bahana Swara Matholi’ul Huda Troso diturunkan untuk menangani tugas tersebut.
Korps ini terbilang sering dijadikan jujugan panitia untuk mengiringi upacara. Setahun sebelumnya, skuad yang digawangi oleh siswa MTs dan MAMH Troso tersebut pernah diberi tugas yang sama pada upacara peringatan HUT RI ke-66. Pada upacara peringatan Hardiknas 2011 lalu, tim ini juga mendapat job serupa.
Rencananya, pada upacara peringatan kemerdekaan tahun depan, MA Matholi’ul Huda Troso akan didapuk menjadi petugas pengerek bendera merah putih. (aaf)