Troso, MAMHTROSO.com – Lebaran tahun ini menjadi momen spesial bagi ratusan alumni MA Matholi’ul Huda Troso. Pasalnya, mereka dapat berkumpul pada acara yang bertajuk Reuni Akbar dan Halal bi Halal Alumni Emha Troso yang digelar di halaman madrasah, pagi tadi (23/08/2012). Acara tersebut menjadi ajang temu kangen sesama alumni, sekaligus halal bi halal dengan guru mereka.
Meski awalnya hanya diikuti oleh alumni MAMH Troso angkatan 2006 hingga tamatan tergres 2012 saja, namun dalam pelaksanaannya, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah alumni MTs MH Troso.
Menurut ketua panitia Muhammad Nashir Shidiq, reuni dihadiri oleh tidak kurang dari 350 alumni dari berbagai angkatan dan sejumlah dewan guru. Hal itu disampaikan oleh Nashir saat memberi sambutan pada pembukaan reuni. Lebih lanjut, ia mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia yang telah bekerja keras untuk merealiasikan acara tersebut. Meski demikian, sejumlah kendala kerap dihadapi oleh panitia “Dari puluhan panitia yang telah dibentuk, hanya 2 sampai 3 gelintir orang saja yang benar-benar bekerja,” ucapnya. Ia berharap agar kinerja panitia dapat ditingkatkan untuk pelaksanaan reuni mendatang.
Sementara itu, Kepala MAMH Troso dalam sambutannya mengaku sangat apresiatif atas penyelenggaraan reuni perdana bagi alumni madrasah itu. Bahkan, pihaknya telah membuka kesempatan kepada panitia untuk berkonsultasi mengenai pelaksaan acara tersebut. “Kami buka selebar-lebarnya untuk berkonsultasi bagaimana baiknya acara ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kamad mewanti-wanti para alumni untuk tetap menjaga identitas sebagai alumni MAMH Troso yang baik. “Meskipun statusnya sudah tidak belajar di madrasah ini lagi, tapi kalian tetaplah kami anggap sebagai anak-anak kami. Jadi tetaplah jaga nama baik madrasah dan tunjukkan identitas kalian sebagai alumni yang baik,” tuturnya.
Menyinggung soal insiatif panitia yang mencoba melakukan penggalangan dana untuk menyokong pembangunan gedung baru, Kamad justru berujar, “Syukur nanti yang terkumpul dari Gerakan Peduli Madrasah bisa banyak. Tapi sumbangan yang luar biasa adalah wujuduka kafaa.” Kamad menjelaskan, ungkapan wujuduka kafaa adalah bentuk eksistensi kehidupan para alumni MAMH Troso yang berkelakuan baik dan bermanfaat di tengah masyarakat. Kamad menyontohkan, ketika seorang lulusan MAMH Troso dapat melanjutkan kuliah dan berprestasi di sana, maka pencapaian tersebut, menurut Kamad, sama juga sebagai bantuan yang luar biasa bagi madrasah. Lebih lanjut Kamad memberi gambaran, seorang alumnus yang mampu menjaga moralitas dan etika di mana pun dia berada, maka dia juga dapat dikatakan telah membantu madrasah. “Eksistensi Anda, Keberadaan Anda yang baik, bermanfaat dan bermoral. Itulah bentuk bantuan Anda yang sesungguhnya bagi madrasah Anda,” ujarnya.
Sebelum halal bi halal berlangsung, sejumlah perwakilan alumni diminta angkat bicara mengenai perekambangan alamamaternya. Salah satunya Muhammad Musthofa, perwakilan dari angkatan pertama alias periode 2006. Menurutnya, perkembangan madrasah yang demikian pesat tidak terlepas dari perjuangan dari generasi pionir yang digawanginya bersama rekan-rekan seangkatannya. “Kami berbangga menjadi generasi pionir yang dapat menyaksikan kemajuan pesat di madrasah ini,” ujarnya.
Senada dengan Musthofa, Ahmad Hakim dari perwakilan periode ketiga mengaku bersyukur telah mendapatkan pelajaran berharga yang membuatnya merasa yakin dapat bersaing dengan alumni jebolan sekolah lain. “Alumni sini tak kalah hebatnya dengan alumni sana-sana (sekolah lain-red.) ketika sudah di perguruan tinggi, bahkan lebih hebat.”
Sementara itu, Atina Rizanatul Fakhriyah, alumnus dari periode kelima, lebih menyoroti tentang kemajuan infrastruktur yang ada di madrasah tersebut. “Dulu, tidak ada studio musik, sekarang kita telah memilikinya. Tak hanya musik, lab IPA dan komputer pun sudah semakin OK jika dibandingkan zaman saya,” katanya.
Acara halal bi halal ditandai dengan musafahah para alumni dengan para guru yang hadir. Dalam acara tersebut, sejumlah guru mengaku pangling dengan sejumlah alumni. “Dulu masih unyil sekarang malah sudah gendong anak,” ujar Ismail, salah satu guru yang hadir dalam acara musafahah tersebut.
Selepas bermusafahah, acara dilanjutkan dengan penampilan sejumlah grup band yang seluruh personilnya adalah alumni MAMH Troso. Sedikitnya ada 4 grup yang unjuk gigi di depan hadirin.
Tidak hanya musik band, salah seorang alumnus angkatan ketiga Zaitun juga tidak ketinggalan menyumbangkan suara merdunya.
Penarikan sumbangan sukarela juga dilakukan panitia untuk menggalang dana menyokong pembangunan gedung baru madrasah.
Gagasan terinspirasi dari acara reuni di tivi
Gagasan menggelar reuni akbar alumni MAMH Troso yang baru pertama kali digelar tersebut sebenarnya terinspirasi dari acara reuni di sebuah stasiun tivi swasta. pada awal Ramadan lalu, penggagas reuni Muhammad Edi Sugiarto menyaksikan gegap gempita pagelaran reuni SMA negeri di Jakarta lewat si kotak ajaib.
Alumnus periode kedua yang sekarang telah menamatkan pendidikan tinggi di UIN Alaudin Makassar tersebut terbersit membuat acara serupa di almamater MAMH Troso. Apalagi, momennya tepat sebab mendekati lebaran Idul Fitri.“Bagaimana jika acara seperti itu juga diadakan oleh alumni MA Matholi’ul Huda Troso,” kenangnya. Lantaran tinggal di Makassar, Edi hanya bisa menghubungi rekan-rekannya di Jepara lewat pesan singkat dan jejaring sosial Facebook dengan maksud menyampaikan uneg-unegnya kepada mereka.
“Kau punya ide mengadakan reuni, tapi kau sendiri tak pulang-pulang,” kelakarnya menirukan ucapan rekannya yang mengomentari ide reuni tersebut. Meski awalnya kurang mendapatkan respon dari rekan-rekannya, gagasan tersebut semakin mendapatkan titik cerah setelah dirinya berhasil meyakinkan sejumlah alumni dan membentuk panitia yang mengurusi acara tersebut.
Setelah mendapatkan restu dari kepala madrasah, koordinator lapangan lalu bergerak membagikan undangan kepada para alumni. Undangan dibagikan per angkatan. Setidaknya ada5-10 koordinator untuk masing-masing angkatan. (aaf)