Troso, MAMHTROSO.com – Momentum pergantian tahun baru menjadi saat yang tepat untuk bermuhasabah alias memawas diri. Tidak terkecuali pada momentum tahun baru 1434 Hijriyah yang telah terlewati sepekan lalu. Banyak hal yang mesti dibenahi untuk mencapai perbaikan diri.
Tema tersebut menjadi bahan utama ceramah yang disampaikan Aliana Aisya, siswi kelas XII IPA-1, pada acara Morning Briefing yang digelar di halaman madrasah, pagi ini (22/11/2012). Aliana mengajak ribuan warga madrasah untuk kembali menyoal tentang amal perbuatan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. “Bagaimanakah kualitas ibadah kita selama ini? Bagaimanakah moral dan akhlak kita, semakin baikkah atau semakin rusak? Bagaimanakah semangat kita dalam belajar dan menuntut ilmu? Biasa sajakah, atau bersemangatkah, atau malah bertambah loyo dan tidak nggenah?” ujarnya mengawali pembicaraan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, lanjut Aliana, dapat menjadi tolok ukur untuk menghadapi tahun berikutnya.
Lebih jauh, gadis 16 tahun itu berpesan agar seluruh warga madrasah kembali mengingat-ingat pesan Nabi Muhammad SAW yang berisi petuah memanfaatkan usia. “Ambillah lima kesempatan sebelum datang lima perkara. Pertama, Hidupmu sebelum matimu,” ucap Aliana menukil sebuah hadis. Dipaparkan, tidak ada yang tahu kapan manusia akan kembali menghadap Tuhan. Setiap saat, tuturnya, Malaikat pencabut nyawa sudah pasang badan untuk merenggut jiwa dari badan manusia. “Coba kita lihat amal kita, sudah pantaskah kita masuk syurga hanya dengan amal yang telah kita lakukan selama kita hidup ini?” ucapnya dengan nada bertanya.
Tidak hanya soal nyawa. Nabi juga mewanti-wanti umatnya untuk memanfaatkan masa sehat sebelum kedatangan sakit. “Kesehatan adalah karunia Allah yang amat besar. Tanpa hidup sehat, manusia tidak bisa berbuat banyak dan tidak berarti lagi hidupnya,” terang Aliana. Menurutnya, orang yang hidup dengan kesehatan jasmani yang baik akan lebih berbahagia bila dibanding orang yang semasa hidupnya sering digerogoti penyakit. “Coba kita lihat mereka yang terkena berbagai macam penyakit. Stroke, misalnya. Bertahun-tahun mereka hanya mampu terkulai tanpa bisa melakukan apa-apa,” ucapnya. Hal itu pula yang menjadi alasan bagi gadis yang pernah menjuarai lomba News Reading tingkat Kabupaten Jepara itu kembali mengajak teman-temannya untuk belajar bersyukur atas nikmat hidup.
Nasehat Nabi yang ketiga, lanjutnya, adalah memanfaatkan waktu senggang sebelum masa sibuk. Menurut penuturannya, kebanyakan orang masih belum bisa menghargai pentingnya waktu. Tidak heran bila banyak diantara mereka yang hidup sia-sia lantaran terbiasa menunda-nunda. “Ingatlah, waktu itu laksana pedang, waktu itu ibadah, waktu itu ilmu mengetahuan. Jadi jangan biarkan waktu berlalu sia-sia,” katanya disambut tepuk tangan hadirin.
Masa muda, kata Aliana, sering kali membuat remaja terlena dan lupa kalau dirinya juga bakal menghadapi masa tua. Padahal, kehidupan yang sebenarnya adalah ketika memasuki masa tua. “Karenanya, janganlah masa muda kita hanya kita gunakan untuk melakukan perbuatan yang tidak berguna. kita akan menyesal betul, ingatlah itu,” paparnya.
Petuah nabi yang terakhir, lanjut Aliana, adalah memanfaatkan masa kaya sebelum datang masa miskin. Baginya, kekayaan berupa harta benda pada hakikatnya adalah karunia Allah yang wajib disyukuri. Bentuk kesyukuran itu, terangnya, salah satunya berupa memberikan hak-hak Allah semisal zakat, sedekah, dan infak. “Jangan bakhil di kala kita punya, apa lagi menutup mata dengan lingkungan di kala kita punya. Ingat, orang bakhil tempatnya di neraka,” pungkasnya.
Ceramah bertajuk Morning Briefing sudah dua kali ini digelar dengan format berbeda. Tidak hanya Kepala madrasah saja yang tampil sebagai pembicara, pada format baru ini beberapa siswa dipilih untuk mengisi ceramah kemadrasahan. Rencananya, acara seperti ini bakal rutin digelar tiap akhir pekan. (aaf)