Troso, MAMHTROSO.com – Bencana terjadi tanpa disadari. Beberapa orang tampak acuh menyaksikan peristiwa itu. Namun tidak bagi Pak Raden. Dengan tanggap, Pak Raden dkk datang membantu warga yang sedang tertimpa musibah tersebut. Betapa bahagianya warga yang ditolong oleh manusia sadar bencana semacam Pak Raden dkk.
Sepenggal cerita itu merupakan salah satu adegan yang diperankan oleh siswa MA Matholi’ul Huda Troso pada acara Pentas Gembira yang digelar oleh Gugus Depan MI Matholi’ul Huda 01 Troso, Ahad dan Senin (18-19/12). Mereka menghibur penonton dengan aksi teaterikal dan lawakannya di sela-sela pementasan para peserta lomba pentas seni tersebut.
Selama dua malam, mereka tampil dengan cukup membuat para penonton berdecak kagum. Di hari pertama (18/12), Miftahul Umam dkk mementaskan lakon yang bertema kesadaran bencana. Lakon itu bercerita tentang tiga sekawan pemuda suatu kampung yang kehilangan keluarganya akibat bencana hujan dan angin. Beruntung nasib keluarga mereka masih tertolong lantaran Pak Raden bersama kawan-kawannya telah menyelamatkan mereka. Lakon ini pernah dibawakan kontingen Jumbara 2011 dan berhasil menyabet juara 1.
Ada satu hal yang disayangkan pada pentas di penampilan yang pertama ini. Pasalnya, para pemain harus berdialog tanpa bantuan pengeras suara. Bukan karena tidak ada mikrofon atau sejenisnya, namun para pemain memang tidak dipersiapkan pentas dengan memegang mikrofon. Hal itu cukup disesalkan oleh banyak penonton. “Ceritanya bagus, namun karena suara dari pemeran kurang terdengar, jadi banyak (penonton) yang tidak bisa mengikuti secara tuntas,” kata Abdul Jalil, salah satu penonton pentas tersebut.
Terlepas dari kekurangan tersebut, pentas anak-anak MAMH Troso di hari pertama cukup menyegarkan suasana. Pasalnya, pada penampilan sebelumnya, para penonton hanya dapat penyaksikan pentas ala kadarnya dari peserta lomba.
Pentas di malam kedua berlanjut (19/12). Mereka menyajikan sebuah lakon yang dikemas dalam bentuk komedi dubbing. Mereka tidak perlu bersuara lantang seperti halnya pada pentas di malam yang pertama. Mereka cukup berakting menirukan dialog yang sudah direkam dalam bentuk audio digital tersebut.
Dalam pentas kedua ini, anak-anak MAMH Troso memainkan cerita tentang perjalanan tiga orang pemuda penggila sepak bola yang sedang menonton pertandingan sepak bola tim kesayangannya, Persijap melawan tim Jerman melalui layar kaca.
Kelucuan yang ada di dalam cerita memantik tawa penonton. Apalagi dengan beberapa adegan tarian ala salsa dan potongan lagu-lagu yang unik semakin membuat betah penonton untuk mengikuti jalannya cerita hingga rampung.
Selain anak-anak MAMH Troso, pada kesempatan itu, sejumlah siswa MTs. Matholi’ul Huda juga diundang untuk mengisi malam pentas seni. Di hari pertama, tampil Lista Cahyani dengan pembacaan geguritan, puisi khas jawa, kemudian pentas komedi berjudul Antonim di malam kedua.
Pentas gembira yang digelar oleh Gugus Depan MI Matholi’ul Huda 01 Troso itu berjalan cukup sukses. Sebanyak 18 regu dan barung berkompetisi untuk mendapatkan juara. Di sela-sela lomba itu, panitia mengundang bintang tamu dari tsanawiyah dan aliyah Matholi’ul Huda untuk menghibur penonton pentas. (aaf)