Troso, MAMHTROSO.com – Bagi siswi MA Matholi’ul Huda Troso yang terbiasa membawa kendaraan bermotor, kini harus merelakan kendaraannya terpapar panas atau terguyur hujan. Mereka kini harus mengikuti jejak temannya, siswa putra untuk parkir di halaman madrasah tanpa atap bagi kendaraannya.
Bangunan yang biasa mereka tempati untuk parkir itu kini tengah direnovasi untuk dialihfungsikan menjadi gedung pertemuan Muslimat NU Troso Selatan.
“Ya, kalau sudah begini, kini kita sama-sama kepanasan dan sama-sama kehujanan,” ujar Vina Safitri Amalia, salah seorang siswi kelas XA di madrasah ini. Vina memang sering membawa kendaraan sendiri jika berangkat ke madrasah. “Rumah saya jauh, lebih mudah bawa sepeda motor,” terang Vina.
Vina mengaku merasa lebih tenang dengan adanya tempat parkir khusus putri. Sebab, menurut dia, mereka tidak perlu lagi was-was memikirkan sepeda motornya cepat rusak lantaran cuaca. “Yang jelas tidak mikir kehujanan atau kepanasan lagi,” terang Vina. Selain itu, tambahnya, tempat parkir khusus putri dapat mengurangi tindakan vandalisme yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Kata teman-teman saya, dulu sempat terjadi penggembosan ban. Kalau tidak begitu, ya ada yang mencopot emblem sepeda motor. Saat itu parkir putra dan putri masih jadi satu,” paparnya.
Biasanya, Vina sampai di madrasah sekitar pukul 06.40 WIB. Sesampainya di sana, ia bergegas mencari tempat untuk memarkirkan sepeda motornya. Ia pun harus beradu cepat dengan temannya untuk sekedar mendapatkan naungan untuk motornya dari panas dan hujan. “Terkadang dapat di pinggir, terkadang di tengah, tergantung cepat-lambatnya sampai,” papar Vina. Jika kebetulan sampai lebih awal, tutur Vina, maka ia dapat memilih tempat parkir dengan leluasa. Namun jika telat, ia harus bersiap-siap memarkirkan kendaraannya di luar gedung parkir hingga jam belajar usai. “Kalau sudah begitu ya terpaksa di luar,” terangnya.
Namun setelah gedung dibongkar sejak Selasa (23/04/2013) lalu, Vina dan juga siswi lainnya tidak dapat lagi parkir di sana. Mereka menjadikan halaman madrasah menjadi tempat parkir sementara, bersanding dengan guru-guru MTs/MAMH Troso. Di tempat itu, tidak ada lagi atap maupun kanopi yang menaungi.
Sama halnya seperti yang dialami oleh kendaraan-kendaraan milik siswa putra. Bahkan, kendaraan mereka sudah sering terpanggang panas atau terguyur hujan setahun sebelumnya. Halaman belakang madrasah dijadikan tempat parkir khusus bagi siswa kaum adam itu.
Meski kini sudah tidak ada lagi tempat parkir beratap khusus siswi, keadaan seperti ini diperkirakan tidak berlangsung lama. Pasalnya, tidak lama setelah pembongkaran gedung parkir, pihak madrasah telah berupaya melakukan pembebasan lahan di dekat madrasah. Lahan warga itu sedianya bakal dijadikan tempat parkir baru bagi siswi.
Tidak hanya siswi saja yang dimanjakan dengan tempat parkir beratap. Upaya pembebasan lahan lain untuk tempat parkir putra juga tengah dilakukan pihak madrasah. Ke depannya, diharapkan tempat parkir khusus siswa dapat berdiri di lahan itu dalam waktu dekat.
Gedung Parkir Dibongkar, Dijadikan Gedung Pertemuan
Sementara itu, pembongkaran gedung parkir telah dimulai sejak Selasa lalu. Tempat itu rencananya dijadikan gedung Muslimat NU Troso Selatan yang baru.
Hingga berita ini ditulis, para pekerja telah selesai menurunkan atap genteng. Sejumlah pekerja yang lain terlihat mulai menggali tanah untuk cakar ayam alias kerangka pancang bangunan.
Gedung baru itu nantinya akan dibangun setinggi 2 lantai dan ditaksir akan menelan biaya ratusan juta rupiah. (aaf)