Troso, MAMHTROSO.com – Memasuki tahun ajaran 2013, MA Matholi’ul Huda Troso kembali menggelar Lomba Dekorasi Antarkelas. Penilaian lomba tersebut rencananya akan dimulai pada Sabtu (26/10/2013) mendatang.
Kepala madrasah menginstruksikan kepada para ketua kelas untuk mempercepat penataan ruang kelas, Sabtu (19/10/2013) lalu. Hal itu dilakukan mengingat waktu pelaksanaan lomba yang kian dekat, namun riasan interior kelas terlihat masih belum lengkap dan terkesan amburadul.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, sejumlah siswa kini terlihat semakin meningkatkan intensitasnya dalam merenovasi ruang kelas mereka, mulai dari pengecatan tembok kelas hingga penataan interior ruangan. Sebelumnya, aktivitas semacam itu hanya terlihat dalam intensitas yang kecil.
Saat MAMHTROSO.com melakukan pengamatan, aktivitas merenovasi kelas rata-rata dimulai seusai proses belajar-mengajar. Setelah berganti pakaian kasual, beberapa siswa terlihat langsung menggenjot aktivitas bedah ruangan. Aktivitas tersebut biasanya dilanjutkan di malam hari.
“Mulai hari ini, kita akan lemburan terus sampai mau penilaian,” kata Kusrinzal Ardiyanto, salah seorang siswa kelas XII IPA-2 kepada MAMHTROSO.com. Kusrinzal mengaku, persiapan menghadapi lomba tahunan tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak awal tahun ajaran baru. “Karena sudah terbiasa nyantai, akhirnya sampai sekarang belum selesai-selesai,” tuturnya.
Bersama sejumlah temannya, Kusrinzal yang dipercaya memimpin proyek bedah kelasnya itu mengaku harus bekerja ekstra agar tugasnya dapat selesai sesuai target. “Paling tidak Jumat sudah selesai semua pengerjaannya,” ujarnya. Sebab jika tidak, lanjut Kusrinzal, kelasnya bakal mendapatkan pengurangan nilai hingga pencoretan dari daftar peserta lomba. “Kalau sudah begitu, bisa-bisa teman sekelas kena sanksinya,” lanjutnya.
Menurut Kusrinzal, lomba dekorasi tahun ini terbilang cukup berat. Selain kesulitan membersihkan bekas cat riasan terdahulu, biaya yang dibutuhkan untuk satu dekorasi utuh pun cukup besar. “Sampai saat ini, biaya yang dihabiskan sudah mencapai 1 (juta rupiah, red) lebih,” paparnya. Biaya terbesar, lanjutnya, berasal dari pos pembelian cat tembok. Maklum, tema yang di usung Kusrinzal dan kawan-kawan memang menuntut pengecatan full block alias dicat penuh. Adapun sumber dananya, kata Kusrinzal, diperoleh dari iuran siswa dan subsidi dari madrasah.
Aktivitas serupa juga terlihat di ruang kelas lain. Hingga berita ini dirilis, para tim kreatif kebanyakan masih dalam proses pengerjaan ornamen. Beberapa dari mereka membuat elemen dekorasi pada media Styrofoam. Di ruang kelas lain, tim kreatif mencoba berekspresi melukis langsung di tembok.
Dan seperti biasanya, selalu ada topik tertentu yang diangkat di setiap kelasnya. Seperti tema musik di kelas XII IPA-2, Undersea World di kelas XI IPA-1, Rastafari di kelas XII IPS-1, serta tema-tema menarik lain.
Aktivitas seperti ini nampaknya sudah menjadi hal yang lumrah di MA MH Troso, terutama saat menjelang lomba dekorasi digelar. Mereka selalu terlihat penuh antusias menyukseskan lomba adu kreativitas tersebut. Boleh jadi, mereka mencoba memberikan sentuhan terbaiknya untuk ruangan yang bakal mereka diami selama satu tahun ajaran.
Diperkirakan, penilaian lomba dekorasi masih menitikberatkan pada lima kriteria, yaitu relevansi dengan tema yang diangkat, kreativitas, keindahan, orisinalitas karya, serta kebersihan. (Agus Ahmad Fadloli)