Troso, MAMHTROSO.COM – Rabu (18/07/2012) pagi, ratusan siswa baru MA Matholi’ul Huda Troso telah memasuki hari ketiga Masa Orientasi Siswa (MOS). Namun ada yang berbeda, sebab tidak satu pun dari mereka yang memakai pernak-pernik aneh yang kerap dipakai siswa baru layaknya penyelenggaraan MOS di beberapa lembaga sekolah. Mereka justru terlihat rapi berseragam dan duduk bergerombol di halaman MAMH Troso bersama seluruh siswa lama. Rupanya, kegiatan MOS di hari ketiga diisi dengan ceramah kemadrasahan.
Kegiatan semacam ini sebenarnya sudah menjadi ‘lagu wajib’ di MAMH Troso setiap tahun ajaran baru dimulai. Namun, format acara yang berlangsung sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada penyelenggaraan tahun ini, seluruh siswa MTs dan MAMH Troso dikumpulkan di halaman madrasah. Sementara itu, sebuah podium ditempatkan di tengah-tengah siswa. Di tempat itulah, beberapa pembicara menyampaikan tausiyah dan informasi seputar kemadrasahan.
Acara dimulai dengan tausiyah dari Kepala MAMH Troso. Dalam pidatonya, Kamad menyampaikan maksud digelarnya ceramah kemadrasahan digelar di depan seluruh siswa dan dewan guru. “agar untuk setiap warga yang ada di lembaga pendidikan ini dapat satu arah dalam melangkah,” ujarnya. Beliau menambahkan, acara semacam ini tidak hanya digelar pada MOS saja, tetapi akan terus digalakkan di setiap kesempatan supaya visi yang telah dicanangkan oleh madrasah dapat semakin dipahami dan dapat terwujud.
Lebih lanjut, Kamad mengajak kepada seluruh siswa untuk menata niat dalam menuntut ilmu. Sebagai pancingan, Kamad menunjuk empat perwakilan siswa untuk menyampaikan tujuan yang ingin dicapai oleh mereka selama belajar di MAMH Troso. Meski keempat jawaban nyaris berbeda, namun Kamad membenarkan seluruh jawaban yang telah disampaikan oleh siswa yang seluruhnya adalah pelajar kelas XII tersebut. Kamad mengingatkan agar seluruh siswa mendasarkan niatnya menuntut ilmu hanya untuk beribadah karena Allah. “Karena itu (niat karena Allah-red) adalah ruh yang mendasari kita dalam mendidik,” ungkap Kamad.
Kamad berharap dapat muncul kesadaran dan keikhlasan pada diri siswa yang di antaranya adalah keikhlasan untuk diajar dan dididik.
Kesempatan ceramah kemadrasahan sesi kedua jatuh kepada Kepala MTs MH Troso Karwadi, S.Ag. Dalam ceramah singkatnya, beliau mengulas soal etika yang semestinya dipunyai oleh siswa. Etika tersebut, lanjutnya, meliputi etika saat berada di dalam maupun di luar lingkungan madrasah, etika kepada guru, serta etika kepada sesama siswa. Baginya, pemahaman soal etika ini penting disampaikan di hadapan siswa. Pasalnya, beberapa oknum siswa sering kali melanggar batasan etika yang ditetapkan madrasah. Tidak hanya itu, beliau juga menyontohkan beberapa bentuk ‘penyimpangan’ etika yang seringkali dilakukan siswa.
Acara Ceramah Kemadrasahan dipungkasi dengan penyampaian informasi tentang kegiatan ekstrakurikuler. Pada kesempatan tersebut, Waka Kesiswaan MAMH Troso Noor Ubaidillah mendorong kepada seluruh siswa untuk turut aktif dalam kegiatan ekskul yang ada. Sebab menurutnya, seluruh kegiatan ekskul merupakan bagian dari pendidikan yang ada di madrasah.
Selain itu, tambahnya, kegiatan ekskul di madrasah memiliki dua tujuan utama. Pertama, sebagai upaya pendidikan karakter yang dapat mengantarkan siswa menjadi manusia yang terampil dan penuh dedikasi. “Selain itu, ini (kegiatan ekskul-red) merupakan bagian pelayanan madrasah kepada Anda (siswa-red),” lanjutnya.
Dipaparkan, ada puluhan kegiatan ekskul yang ada di MAMH Troso, diantaranya ekskul musik, olahraga, keterampilan, maupun keilmuan. (aaf)