Troso, MAMHTROSO.COM – Kesehatan Reproduksi sangat penting dipahami oleh para remaja. Hal itu terungkap dalam Sosialisasi Kesehatan Reproduksi (Kespro) Remaja yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara pada Rabu (18/07/2012) di Aula MA Matholi’ul Huda Troso, Jepara. Sosialisasi kespro diikuti oleh siswa baru kelas X madrasah tersebut.
Narasumber dari Dinas Kesehatan Jepara Mudrikatun, SKM,S.ST.Mkes.MHKes. menjelaskan sesungguhnya kesehatan reproduksi amat penting, agar para remaja tidak terjerumus kepada pergaulan bebas. Lebih khusus, sosialisasi ini bertujuan agar remaja mengetahui bagaimana perkembangan reproduksi pada mereka serta dapat menjaga diri dari perbuatan negatif.
Perempuan yang menjabat sebagai ketua umum Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Jepara tersebut mengemukakan, kesehatan reproduksi bukan sekedar tidak adanya penyakit atau gangguan sistem reproduksi seperti yang lumrah dipahami orang, namun juga mencakup keadaan sehat yang menyeluruh. “Termasuk juga di dalamnya aspek fisik, mental, dan sosial,” ujarnya.
Pada awal sosialisasi, Mudrikatun yang juga berprofesi sebagai bidan sejak tahun 1990 tersebut memaparkan beberapa organ reproduksi pada perempuan dan laki-laki. Meski hanya sekilas, sebagian besar peserta sosialisasi tampak paham dengan yang disampaikan pemateri. Pasalnya, materi organ reproduksi sebenarnya telah didapat para siswa ketika duduk di bangku SMP.
Setelah penjabaran organ reproduksi, Mudrikatun melanjutkan penjelasannya pada proses terjadinya konsepsi alias kehamilan.
Lebih lanjut, Peserta sosialisasi yang notabene baru memasuki masa remaja tersebut diajak untuk memahami tentang bahaya seks di luar nikah. Selain dapat menyebabkan kehamilan tidak diinginkan (KTD), aktivitas tersebut dapat menjadi pendorong utama terjadinya praktik aborsi yang dapat mengancam jiwa pelakunya. “Yang paling berisiko tinggi adalah aborsi yang dapat menyebabkan kerusakan rahim hingga kematian,”tambahnya.
Untuk menghindari dampak negatif yang terjadi akibat ketidaktahuan remaja tentang arti penting kespro, Mudrikatun mewanti-wanti kepada seluruh peserta untuk terus menambah perbendaharaan pengetahuan lewat membaca berbagai literatur yang mendukung pemahaman seputar kespro. “Jangan di pandang dari kepornoannya, tapi diniati untuk menambah ilmu,” ucapnya. Selain itu, dia menghimbau agar para remaja berusaha meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama. Hal itu sangat penting, sebab kebanyakan para remaja masih lemah soal pengetahuan agama sehingga mereka cenderung mudah terjerumus ke dalam perbuatan asusila.
Sosialisasi Kespro Remaja yang digelar di MAMH Troso kali ini merupakan bagian dari program pemerintah Kabupaten Jepara dalam memberikan pembinaan kepada remaja setingkat SMA di Jepara. Menurut Mudrikatun, program ini dilaksanakan secara rutin setiap awal tahun pelajaran baru. Tahun ini, sudah enam madrasah aliyah yang disambanginya. Harapannya, upaya pemerintah tersebut mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat, termasuk lembaga pendidikan sebagai salah satu tempat pembentukan karakter siswa. (aaf)