Troso, MAMHTROSO.com – Suasana Lomba Nada yang digelar MA Matholi’ul Huda Troso beberapa waktu lalu agaknya berbeda dari biasanya. Untuk kali pertama, salah seorang siswi madrasah ini unjuk kebolehan memainkan tuts keyboard di atas pentas. Tak pelak, debutnya bersama Emha Band itu seolah menambah kesan ‘wah’ selama kontes berlangsung.
Padahal sebelumnya, belum banyak orang yang kenal siswi yang satu ini, termasuk teman sekelasnya sekalipun, kecuali dari sikapnya yang pendiam. Maklum saja, kehadirannya di kampus MAMH Troso belum genap setahun. Dalam kurun waktu itu, ia hanya berbaur sekedarnya dengan warga madrasah.
Namun siapa sangka, di balik karakternya yang tidak banyak oceh itu, ia memiliki seabrek kegiatan di luar sekolah. Tidak hanya asal ikut-ikutan, ia bahkan menekuni setiap aktivitas yang digandrunginya dengan telaten. Tidak heran jika si pendiam ini begitu lincah di banyak bidang. Ya, dialah Rida Ustufrichah, siswi yang kini duduk dibangku kelas X B.
Pengalamannya pentas dalam beberapa festival membuat Rida tidak mengalami kesulitan saat manggung bareng Emha Band. “Awalnya saya tidak ikut terlibat dalam pentas itu. Tetapi ada salah satu teman saya yang menawari untuk main, jadi saya terima aja tawaran itu,” ungkap Rida mengenang proses perekrutannya sebagai personel baru band kebanggaan MAMH Troso itu.
Di debutnya bersama Emha Band, Rida – sapaan akrab gadis ini – mengaku telah menyiapkan diri secara matang. “Saya hampir selalu ikut sesi latihan bersama-sama teman. Karena saya ingin penampilan pertama di sini dapat memberi kesan bagi saya,” katanya.
Berlatih Keyboard Sejak Belia
Saat dihubungi MAMHTROSO.com lewat pesan singkat, Senin (07/01/2013) malam, ia banyak menceritakan kesibukannya di luar jam belajar. Salah satu kegiatan yang paling disenanginya adalah bermain musik. Ya, anak bungsu dari tiga bersaudara ini kerap mengisi waktu luangnya dengan belajar keyboard di rumah.
Rida mulai mengenal alat musik elektrik itu sejak masih berusia 9 tahun. “Waktu itu saya baru kelas 4 SD. Saya diajari oleh om saya,” ungkapnya. Ia termasuk beruntung lantaran mendapatkan dukungan dari keluarga untuk menyalurkan minatnya dalam bermusik. “Kebetulan keluarga saya juga suka memainkan keyboard,” terang siswi kelahiran 22 Juni 1997 itu.
Lewat bimbingan paman dan ketekunannya selama berlatih, kini ia telah mahir memainkan banyak lagu bergenre dangdut dan pop. “Pada awalnya, saya ikut aliran om, yaitu dangdut. Tapi lama-kelamaan, saya mencoba berlatih otodidak pada aliran musik yang lain,” akunya.
Boleh jadi, hobi yang selama ini digelutinya akhirnya berbuah manis. Bersama sekelompok rebana, ia pernah didaulat menjadi keyboardist yang mewakili Jepara pada ajang Lomba Rebana Modern di Solo pada tahun 2010 silam. “Pada waktu itu saya kebagian string, dan alhamdulillah, hasilnya cukup memuaskan,” tambahnya. (aaf)