Troso, MAMHTROSO.com – Estafet kepemimpinan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) MA Matholi’ul Huda Troso diserah-terimakan pagi tadi, Rabu (17/5/2017). Serah terima ini menandai pergantian kepengurusan OSIS periode 2017-2018 kepada kepengurusan OSIS periode 2018-2019.
Kepengurusan OSIS lama yang dipimpin oleh Muthik Hanim Mufallahah (XII IPA-3) telah purna tugas sehingga diserahkan kepada penggantinya, Safinatun Nikmah (XI IPA-2) dan kawan-kawan. Safina terpilih sebagai ketua OSIS melalui proses pemilihan umum pada Kamis kemarin (31/5/2018).
Acara yang dilangsungkan pada pukul 09.30 WIB di Hall Muslimat NU Troso kidul ini dihadiri oleh seluruh siswa MA Matholi’ul Huda Troso sebanyak 650-an siswa dan dewan guru.
Seremoni serah terima jabatan ini dimulai dengan pembacaan laporan pertanggungjawaban (LPJ) OSIS. Wakil Ketua OSIS periode 2017-2018, Zunalia Akhmad (XII IPA-1) membacakan seluruh hasil kerja yang telah dilakukan OSIS selama satu periode kepengurusan. Seusai pembacaan LPJ, Kepala MA Matholi’ul Huda Troso, Drs. H. Nur Kholis Syam’un melantik seluruh pengurus OSIS baru dan memimpin pengucapan janji kesanggupan menjadi pengurus OSIS. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima jabatan oleh pengurus lama dan pengurus baru.
Pada acara sambutan, mantan ketua OSIS periode 2017-2018 Muthik Hanim Mufallahah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak mulai dari kepala madrasah, waka kesiswaan, teman-teman pengurus OSIS, bahkan sampai para haters juga. Karena meskipun tidak banyak tetapi para haters inilah yang dianggap Muthik dapat selalu mengevaluasi diri sendiri bahkan dari kepengurusan OSIS secara umum. Kemudian dia juga meminta doa untuk siswa Kelas XII yang sebentar lagi akan meninggalkan madrasah, ada yang melanjutkan jenjang pendidikannya, ada bekerja, dan ada juga yang berkeluarga agar selalu mendapat hidayah dan selalu ingat apa yang diajarkan ketika masih di madrasah.
“Kita adalah Agent of change, bunuh semua keegoisan, bunuh individualisme, ayo kita bersama-sama berlari tidak hanya diam, karena kemajuan madrasah ada pada siswa-siswinya. Change, we believed, think big, start small, act now. Untuk pengurus baru selamat, jika sedang ramai tagar 2019 ganti presiden boleh dong saya juga mengganti tagar 2019 MA MH Troso Mencetak Pemuda Keren”, petuah dalam pungkas Muthik.
Senada, pemimpin OSIS baru Safinatun Nikmah juga mengucapkan terima kasih atas terpilihnya menjadi ketua OSIS periode 2018-2019. Akan tetapi dengan kerendahan hatinya, Safina mengungkapkan dirinya dan para pengurus yang baru tak ubahnya masih bayi yang belum bisa melakukan apa-apa. Maka dia mengharapkan bimbingan dari pengurus lama, kepala madrasah, dan seluruh guru. Supaya nanti dalam perjalanan kepemimpinannya selama satu tahun ke depan tidak hanya merangkat seperti bayi, tetapi bisa berjalan dengan baik.
“Kami akan terus meningkat komunikasi antara pengurus dan anggota OSIS, kita harus selalu bersama-sama dapat merubah dunia, bukan dunia yang merubah kita, dimulai dari berperilaku disiplin dari diri sendiri. Bantulah kami kawan-kawan, karena kalian adalah kunci keberhasilan dalam kepengurusan kami”, ungkapnya.
Lihat galeri kegiatannya – klik tautan berikut
Sambutan terakhir dari Drs. H. Nur Kholis Syam’un, Kepala Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Troso Pecangaan Jepara. Di awal pidatonya beliau menyampaikan satu kalimat “Semoga dengan tulus ikhlas membantu madrasah dapat memberkahi hidupmu”. Maju mundurnya sebuah Lembaga Pendidikan dapat dilihat dari output siswa-siswinya. Maka jika siswa selalu bergerak dalam kegiatan-kegiatan yang baik berarti secara tidak langsung dia membesarkan nama madrasah.
Al madrosatu la tanamu abadan, madrasah tidak pernah tidur. Banyaknya agenda-agenda madrasah yang melibatkan siswa-siswinya tujuannya adalah agar madrasah sebagai lembaga candra dimuka untuk para calon-calon pemimpin umat. Jadi siswa tidak hanya sekolah mempelajari materi-materi kognisi saja, tetapi nanti bisa terjun di masyarakat memberkahi umat dengan mempraktikkan ilmu-ilmunya. Hal ini memang di MA MH Troso menakankan madzhab kegiatan. Dengan berkegiatan siswa dilatih untuk terbiasa berfikir dan bergerak, sehingga di masyarakat nanti diharapkan juga mau berkorban, berfikir dan bergerak untuk umat. Inilah sosok pemuda yang dibutuhkan di Indonesia saat ini, pemuda yang mau berkorban, berfikir, dan bergerak untuk kemajuan. Bukan pemuda yang hanya berorientasi pada materi duniawi.
“Ojo mung nunut kamekten, tapi meluo gawe kamekten”, artinya jangan hanya mengikuti kesuksesan dan kemulian, akan tetapi ciptakanlah kesuksesan dan kemulian itu. Siswa diajarkan tidak hanya mengikuti arus, akan tetapi kalau bisa menciptakan arus sendiri sebagai pemimpin yang diikuti oleh orang-orang yang lain. Menjadi pemimpin yang tanggap di masyarakat adalah salah satu cara untuk membantu madrasah. Karena madrasah perlu dibantu, perlu dibela, dan perlu diperjuangan oleh siswa-siswinya untuk umat. (Syah)