Troso, MAMHTROSO.com – Selama 2 minggu lebih siswa-siswi libur Akhir Bulan Ramadhan dan libur Hari Raya Idhul Fitri 1446 H. Hari ini, Rabu (8/4/2025) masuk pertama kali diagendakan acara halal bihalal untuk seluruh siswa-siswi, para santri, para guru, para ustadz dan pengurus YPI. Matholi’ul Huda Troso.
Lihat galeri kegiatannya – klik disini
Meskipun pada Hari Raya Idhul Fitri sebagian besar siswa berkunjung ke rumah-rumah para guru, namun acara halal bi halal ini memang tetap rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Selain untuk menjaga tradisi baik juga untuk menjaga hubungan silaturahmi antar siswa, antar guru, antara siswa dan guru.
Siswa masuk kelas pada pukul 07.00 WIB, bedoa, mengadakan kebersihan kelas, dan kemudian absensi. Seluruh sivitas akademika MTS, MA, PONPES Matholi’ul Huda Troso langsung menuju dan memadati Gedung Serba Guna (GSG). Serangkaian acara Halal bihalal ini dipimpin oleh Karwadi, S.Ag. yang bertindak sebagai pembawa acaranya.
Setelah dibuka dengan bacaan Ummul Kitab, beliau langsung mempersilahkan Ustadz Ahmad Azhari Nasir, S.H.I., M.S.I. Al Hafidz memberikan mauidzah hasanah.
Ustadz Nasir menceritakan salah satu kisah Nabi Muhammad pada saat naik ke atas mimbar kemudian berkata, “Amin, Amin, Amin.”
Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau berkata ‘Amin, Amin, Amin, Ya Rasulullah?”
Nabi SAW menjawab, “Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata, ‘Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau Namun dia tidak bersholawat kepadamu dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi, ‘Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadan tetapi keluar dari bulan Ramadan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!’ maka aku berkata: ‘Amin’. Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!’ maka kukatakan, ‘Amin’.” (HR Al-Bazzar, Hakim, dan Bukhari).
Beliau juga menyampaikan Halal Bihalal ini adalah tradisi yang hanya ada di Indonesia. “Yang pada intinya njalok ngapuro (meminta maaf), dan ngei ngapuro (memberi maaf) dalam satu event yang bersama-sama. Karena manusia dikatakan sholeh-sholehah jika menjaga hubungan baik hablum minallah dan hablum minannas”, ungkap Ustadz Nasir.
Dalam rangkaian Hari Raya Idhul Fitri setidaknya ada 4 hal dalam istilah jawa : pertama, Lebaran, lebar ini adalah Bahasa Jawa yang artinya selesai, yaitu selesainya Bulan Ramadhan. Kedua, Leburan, yang artinya melebur dan diampuninya dosa-dosa seorang muslim yang melaksanakan amalan-amalan pada bulan Ramadhan. Ketiga, Laburan, yang artinya memperbaiki diri, dan kata bulan syawal adalah peningkatan, meningkatkan kualitas diri seorang mukmin agar lebih baik dari sebelumnya. Keempat, Luberan, yaitu mendapat banyak rizki.
Usai mauidzah hasanah dilanjutkan dengan acara tahlilan yang dipimpin oleh Ustadz H. Ismail, S.Pd.I. dan barokah doa dipimpin oleh Ustadz Drs. H. Sobari. Kemudian sebagai acara pamungkas halal bihalal yaitu seluruh siswa, santri, guru, dan ustadz bermushofahah.
Para guru dan ustadz berjajar didepan, kemudian siswi dan santri putri maju terlebih dahulu berurutan untuk bermushofahah kepada para guru dan ustadz. Setelah itu antar siswi dan satri putri juga saling bermushofahah mengular dari GSG sampai Gedung MA Matholi’ul Huda Troso. Setelahnya, para siswa dan santri putra juga bermushofahah ke depan para barisan para guru dan ustadz. Dilanjutkan antar para siswa dan santri putra juga saling bersalam-salaman. (syah)